pembangunan ekonomi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pembangunan Ekonomi
Ekonomi pembangunan merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang bersifat terapan (applied economics). Cabang ilmu ekonomi ini lahir setelah terjadinya perang dunia kedua atau dua abad setelah lahirnya ilmu ekonomi pada tahun 1776M. ilmu ini diperlukan dalam rangka memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Negara-negara yang baru merdeka. Sementara itu, istilah pembangunan eknomi (economic development) biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di Negara-negara berkembang.
Dalam berbagai literature tentang ekonomi Islam. Ekonomi Islam pada dasarnya memandang bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari pembangunan ekonomi.  Pertumbuhan ekonomi didefinisikan dengan “a suistained growth of a right kind of output which can contribute to human welfare” (pertumbuhan terus-menerus dari factor produksi secara benar yang mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan manusia). Maka pertumbuhan ekonomi menurut Islam merupakan hal yang sarat nilai. Suau peningkatan yang dialami oleh factor produksi tersebut misalnya memasukkan barang-barang yang terbukti memberikan efek buruk dan membahayakan manusia.
Dalam perkembangannya, para ahli memberikan pengertian atau batasan tentang ekonomi pembangunan berdasarkan latar belakang tersebut. Ekonomi pembangunan adalah suatu studi yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk di Negara-negara yang sedang berkembang, dengan memecahkan masalah-masalah utamanya yakni kemiskinan, pengangguran, dan pemerataan. Pembangunan dinegara-negara berkembang pada pelaksanaannya telah memunculkan pola, metode, atau model yang berbeda-beda diantara mereka.
B.     System Pertumbuhan Menurut Ekonomi Islam
Pertumbuhan ekonomi menurut ekonomi Islam, bukan sekedar terkait dengan peningkatan terhadap barang dan jasa, namun juga terkait dengan aspek moralitas dan kualitas akhlak serta keseimbangan antara tujuan duniawi dan ukhrawi. Ukuran keberhasilan pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata dilihat dari sisi pencapaian materi semata atua hasil dari kuantitas, namun juga ditinjau dari sisi perbaikan kehidupan agama, social dan kemasyarakatan. Ada beberapa factor yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
1.      Sumber daya yang dapat dikelola (invistible resources)
Maksudnya adalah segala sumber daya yang dapat digunakan untuk menggerakkan rada perekonomian. Sumber daya tersebut antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya modal. Sumber daya alam pada dasarnya merupakan anugerah dari Allah dan disiapkan-Nya kepada manusia untuk kepentingan dalam menjalankan tugas sebagai khalifah-Nya dimuka bumi, harus dapat dioptimalkan dengan baik dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
Islam berusaha supaya sumber daya alam yang ada dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya agar bisa menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Islam dalam pemanfaatan sumber daya alam memberikan petunjukan sebagai berikut:
·         Alquran dan Sunnah memberikan peringatan bahwa alam telah ditundukan untuk umat manusia sebagai salah satu sumber rezeki.
·         Manusia adalah khlaifah allah yang bertugas untuk mengatur, memanfaatkan, dan memberdayakan alam dimuka bumi, sedangkan pemilik yang hakiki adalah Allah SWt
·         Islam mengizinkan pemanfaatan sumber daya alam baik untuk kepentingan seseorang atuapun untuk orang banyak.
2.      Sumber daya manusia (human resources), dan Wirausaha (entrepreneurship)
Tingginya kebutuhan akan SDM berkualitas dalam pengembangan ekonomi syariah harus bisa diatasi melalui program pendidikan yang terencana dengan baik, selain itu peran orangtua dalam menanamkan nilai-nilai ekonomi syariah sejak dini tentang semangat berbagi misalnya, akan melahirkan generasi yang gemar untuk berzakat, infak dan sedekah, serta mencintau sesama.
Wirausaha adalah kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sangat determinan. Wirausaha dianggap memliki fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan dalam suatu pertumbuhan ekonomi. Nabi Muhammad Saw, dalam beberapa hadist menekankan pentingnya wirausaha.  Dapat ditegaskan bahwa perat wirausaha dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang tak terbnatahkan.
3.      Teknologi (technology)
Merupakan factor yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Teknologi akan melahirkan efisiensi, dan basis terknologi ini adalah inovasi. Karena itu, inovasi menjadi suatu kebutuhna yang perlu didesain secara serius oleh pemerintah.  Pertumbuhan ekonomi dalam Islam akan berjalan dengan baik jika masyarakat memahami kewajibannya untuk menghasilkan karya melalui proses-proses yang kreatif dan inovatif.
Perubahan teknologi dianggap sebagai factor paling penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan itu berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi yang merupakan hasil pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru. Pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya adalah orientasi dari paradigma.
C.     Pembangunan Ekonomi Meningkat Kesejahteraan
Istilah pertumbuhan ekonomi berarti kenaikan produk nasional bruto di suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi adalah indicator yang paling banyak yang telah digunakan dalam mengukur kinerja perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi sering dipresentasikan oleh pertumbuhan PDB, produk nasional bruto  (PNB), PDB perkapita dan pendapatan perkapita.  Namun, presentase pertumbuhan ekonomi mulai menampakkan indikasinya terkait dengan berapa tingkat produksi di suatu Negara.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, diharapkan akan lahir kesejahteraan. Namun kesejahteraan yang hakiki akan lahir melalui proses sinergisitas antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi, agar growth with equity betul-betul dapat direalisasikan. Kegiatan ekonomi dalam Islam bersifat pengabdian pekerjaan apapun yang dilakukan oleh muslim, baik itu pekerjaan ekonomi atuapun bukan bisa berubah dari pekerjaan material biasa menjadi ibadah yang berpahala apabila ornag muslim tadi dalam pekerjaannya bermaksud mencari keridhoan Allah Swt. kegiatan ekonomi dalam Islam bersifat luhur.
Ekonomi Islam merealisasikan keseimbangan antara kepentingan Individu dan kepentingan masyarakat. Cita-cita luhur, ekonomi Islam adalah melaksanakan misi sebagai khalifah di bumi dengan tugas memakmurkannya. Dengan kata lain cita-cita ekonomi Islam bukanlah menciptakan persaingan, monopoli, atau mementingkan diri sendiri dengan mnegumpulkan semua harta kekayaan dunia dan mecegahnya dari orang lain, sebagaimana yang terjadi pada system ekonomi penemuan manusia. Cita-cita ekonomi Islam merealisasikan kekayaan, kesejahteraan hidup, dan keuntungan hidup bagi seluruh masyarakat disertai niat melaksanakan hak khalifah dan mematuhi perintah Allah Swt.
Adapun prinsip pembanguna ekonomi perspektif Islam antara lain:
1.      Pembangunan ekonomi salam Islam bersifat komprehensif dan mengandung unsure spiritual, moral, dan material.
2.      Focus utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan kulturalnya.
3.      Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensial sehingga semua usaha harus diserahkan pada keseimbangan berbagai factor dan tidak menimbulkan ketimpangan
4.      Penekanan utama dalam pembangunan menurut Islam, terletak pada pemanfaatan sumber daya yang diberikan Allah kepada umat manusia.















BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Islam melihat pembangunan ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan manusia, dima kemajuan materi hatus menunjang kematangan spiritual. Beberapa tujuan penting mesti diprioritaskan seperti: pertumbuhan diirngi dengan tenaga kerja yang dapat diandalkan, akan menjadi suatu kualitas pekerjaan yang bermutu, stabilitas ekonomi, keadilan distributive dan kepedulian terhadap alam. Kajian tentang pertumbuhan (growth) dan pembangunan (development) ekonomi dapat ditemukan dalam konsep ekonomi Islam.




















 

Komentar

Postingan Populer