Pengertian dan jenis Persediaan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengendalian
persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan
fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva
lancer. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan,
menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai
“opportunity cost” yang lebih besar. Demikian pula, bila perusahaan tidak
mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya – biaya
terjadinya kekurangan bahan.
Persediaan adalah
segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk phisikal pada
berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses,
dan kemudian barang jadi ( Handoko, 1997: hal 333)[1]
Persediaan merupakan
salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan sebanyak
40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah
lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu sangatlah penting. Di
satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan
tingkat persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak puas
bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai
keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
Semua organisasi
mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan. Dalam
hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan membeli atau
membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini ditetapkan, langkah berikutnya
adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan
yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut. Pada makalah ini, akan
dibahas fungsi, jenis, dan pengelolaan persediaan. Kemudian akan dibicarakan
mengenai metode Economic Order Quantity serta Analisis ABC yang digunakan dalam
manajemen persediaan.
1.2 rumusan masalah
-
Pengertian dan
jenis Persediaan
-
Perputaran
persediaan
- Jenis-jenis Biaya dalam Persediaan
1.3 Manfaat
Makalah ini
diharapkan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya berupa ilmu mengenai pengelolaan persediaan pada perusahaan. Semoga
makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang ingin mempelajari
hal yang berkaitan dengan persediaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Persediaan
Istilah persediaan ( Inventory
) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber
daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun eksternal. Ini
meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk
akhir, bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen lain yang menjadi keluaran
produk perusahaan[2]
Sedangkan menurut Herjanto [3]Persediaan
adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi
tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual
kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan
dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi,
ataupun suku cadang.
Setiap perusahaan perlu mengadakan persediaan untuk
menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan
sejumlah uang yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu,
setiap perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan optimum
yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusahaan dalam jumlah
dan mutu yang tepat dengan biaya yang serendah-rendahnya. Untuk mengatur
tersedianya suatu tingkat persediaan yang optimum, maka diperlukan suatu sistem
pengawasan persediaan. Tujuan dari pengawasan persediaan ini adalah (Assauri,
1998):
a.
Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya
kegiatan produksi.
b.
Menjaga agar pembentukan persediaan tidak terlalu besar atau berlebih, sehingga
biaya yang timbul oleh persediaan tidak terlalu besar.
c.
Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena
mengakibatkan meningkatnya biaya pemesanan.
Jenis Persediaan
Persediaan dapat dikelompokkan menurut jenis dan
posisi barang tersebut di dalam urutan pengerjaan produk, yaitu (Assauri,
1998):
a.
Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)
Merupakan
persediaan dari barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi. Barang ini
bisa diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli dari supplier yang
menghasilkan barang tersebut.
b.
Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
Merupakan
persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan
lain, yang secara langsung diassembling dengan parts lain tanpa melalui proses
produksi.
c.
Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
Merupakan
persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu
kelancaran produksi, tetapi tidak merupakan bagian dari barang jadi.
d.
Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
Merupakan
barang-barang yang belum berupa barang jadi, akan tetapi masih diproses lebih
lanjut sehingga menjadi barang jadi.
e.
Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
Merupakan
barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk
disalurkan kepada distributor, pengecer, atau langsung dijual ke pelanggan.
2. Perputaran
persediaan (inventory turnover)
Dalam bisnis perdagangan, kita
akan membeli secara grosir dengan harga beli tertentu, kemudian menjual dengan
harga yang lebih mahal untuk mendapatkan untung/laba. Untuk mendapatkan
untung/laba sebanyak-banyaknya maka harus menjual sebanyak-banyaknya.[4]
Terkait dengan inventory,
makin banyak inventory berarti akan banyak uang kas kita yang digunakan untuk
membeli inventory. Uang kas yang banyak dipakai untuk membeli inventory ini
akan mengurangi kas perusahaan kita dan kalau terlalu banyak yang dipakai bisa
mengganggu arus kas (cash flow ) perusahaan. Di sisi lain kalau sedikit
inventory kita tentu juga sulit menjual dengan cepat dan memuaskan pelanggan.
Oleh karena itu jumlah barang/inventory harus cukup untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan tetapi juga baik dari sisi arus kas /cash flow.
Dengan pertimbangan di atas,
diusahakan agar barang datang kemudian cepat jual, barang datang lagi dan jual
lagi demikian seterusnya. Makin cepat perputaran ini, maka untung perusahaan
akan semakin tinggi.
Dalam ilmu akuntansi analisa
tersebut disebut perputaran inventory atau inventory turnover.
Rumus aslinya adalah = harga
pokok persediaan periode itu /rata-rata persediaan periode itu
= harga pokok persediaan periode itu / ((persediaan awal + persediaan akhir)/2) .
= harga pokok persediaan periode itu / ((persediaan awal + persediaan akhir)/2) .
Ada juga yang menggunakan
rumus = jumlah barang terjual periode itu / ((jumlah awal + jumlah
akhir)/2 ).
3.
Jenis
biaya dalam persediaan
Unsur-unsur biaya yang dapat
digolongkan di dalam persediaan adalah sebagai berikut:
- Biaya Pemesanan (ordering cost/procurement cost)
adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan barang
yang dimulai dari penempatan pemesanan hingga tersedianya barang tersebut.
Biaya pemesanan ini tidak tergantung pada jumlah yang dipesan tetapi
bergantung pada berapa kali pesanan tersebut dilakukan. Biaya ini mencakup
biaya-biaya antara lain:
- Biaya administrasi dan penempatan order
- Biaya pemilihan vendor,
- Biaya pengangkutan dan bongkar muat,
- Biaya penerimaan dan pemeriksaan barang.
- Biaya Penyimpanan (carrying cost/holding cost)
adalah biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan diadakannya persediaan
barang. Dan biaya penyimpanan ini dinyatakan dalam 2 bentuk yakni sebagai
persentase dari nilai rata-rata persediaan ter tahun dan dalam bentuk
rupiah per tahun per unit barang. Yang termasuk dalam biaya ini adalah:
- Biaya sewa gudang,
- Biaya administrasi pergudangan,
- Biaya gaji pelaksana gudang,
- Biaya listrik, air dan telepon.
- Biaya modal yang ditanam dalam persediaan,
- Biaya asuransi,
- Biaya kerusakan / kehilangan dan penyusutan
persediaan.
- Biaya Kekurangan Persediaan (shortage cost/stock
cost) adalah biaya yang timbul karena tidak tersedianya barang persediaan
pada waktu diperlukan. Biaya ini bukan berdasarkan biaya nyata (riil)
tetapi berupa biaya kehilangan kesempatan. Yang termasuk dalam biaya ini
adalah antara lain biaya kesempatan yang yang timbul karena terhentinya
proses produksi, biaya adminitrasi tambahan, biaya kehilangan pelanggan. [5]
4.
PERSEDIAN DALAM ISLM
Setiap individu maupun kelompok
selalu memerlukan persediaan yang memadai agar tidak dihadapkan dengan resiko
jika suatu saat tidak dapat memenuhi keinginannya terutama dalam hal
perusahaan. Aplikasi manajemen persediaan pada hakikatnya juga berkaitan dengan
perbuatan SDM perusahaan yang bersangkutan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam Islam, yakni[6]
1.
Menyimpan
Kelebihan setelah Kebutuhan Primer Terpenuhi
Dalam hal ini Islam menganjurkan
bagi kita untuk mempunyai skala prioritas, sehingga kita harus mengutamakan
memenuhi kepentingan yang diprioritaskan terlebih dahulu
2.
Menyimpan
Kelebihan untuk Menghadapi Kesulitan
Ketika dalam kondisi longgar, kita
harus dapat menyisihkan dana untuk menghadapi krisis yang tidak terduga pada
masa yang akan datang atau sebagai persediaan di masa mendatang
3.
HakHartaKeturunansebagaiGenerasiMenadatang
Dalam konsep Islam, kedua orang tua
harus menyadari bahwa generasi mendatang memiliki hak dan harta mereka sehingga
mereka tidak dianjurkan berlebih-lebihan dan mengabaikan kelangsungan hidup
generasi mendatang.
4.
TidakMenimbundanMemonopoliHartaKekayaan
Islam mengharapkan penimbunan harta
dalam bentuk apapun. Oleh karena itu kita harus mengembangkannya untuk member
kesempatan kepada pihak lain yang kekurangan atau kesulitan modal untuk
melakukan usaha dan juga sebagaiama jariyah dengan cara:
Ø Bisnisswastaperniagaandanproduksibarangataujasa
Ø Penanaman
modal (investasi) mudharabahdenganpihak
lain.
Ø Perserikatanusahapatungan(musyarakah)
Ø Penitipandalambentukgiromaupuntabunganpada
Bank Syariah.
Ø Kerjasamalainnyadalampengembangan
modal.
5.
Pengembangan
Harta dilakukan dengan Usaha yang Baik dan Halal
Keharusan pengembangan modal atau perniagaan harta
harus dilakukan pada bidang yang baik dan halal, jauh dari riba dan hal-hal
yang menimbulkan kerusakan.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan.
Dari pemaparan diatas maka dapat
disimpilkan bahwa Persediaan adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang
digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah
jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Jenis-jenis
persediaan terbagi menjadi 2 karakteristik yaitu 1). persediaan sesuai
fungsinya terbagi atas Batch Stock,
Fluctuation Stock, dan Anticipation Stock. 2). Persediaan menurut jenis dan posisi
barangnya terdiri dari : Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), Persediaan
Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
Persediaan Barang Dalam Proses (Work In
Process), Persediaan Barang Jadi (Finished
Goods).
Adapun manfaat dari memanajemeni persediaan yaitu sebagai berikut :
Memanfaatkan Diskon Kuantitas, Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock),
Manfaat Pemasaran, Peningkatan Tingkat
Pelayanan, dan Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.
Faktor yang mempengaruhi pengendalian bahan
baku persediaanya sebagai berikut : Perkiraan
Pemakaian Bahan Baku, Harga
Bahan Baku, biaya-biaya persediaan,
Kebijaksanaan pembelanjaan,
Pemakaian Bahan, Waktu Tunggu, Model Pembelian Bahan Baku, Persediaan Pengaman,
Pembelian Kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Dasar
– dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE, Yogyakarta, 1997.
Eddy Herjanto, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi,
Edisi Kedua Grasindo. Jakarta
http://www.proweb.co.id/articles/erp/perputaran_persediaan.html
http://isnaningkhikmah.blogspot.co.id/2016/12/manajemen-persediaan.html
[3]
Herjanto, 2003. Manajemen Produksi dan
Operasi, Edisi Kedua Grasindo. Jakarta, hal: 219
[5] https://belajarmanagement.wordpress.com/2011/04/25/penggolongan-biaya-dalam-persediaan/ pada hari senin 16-04-2018
[6] http://isnaningkhikmah.blogspot.co.id/2016/12/manajemen-persediaan.html
pada hari senin 16-04-2018
Komentar
Posting Komentar